Senin, 31 Januari 2011

Badanku sehat tubuhku kuat tanpa rokok


Selain dibakar dalam bentuk rokok, tembakau juga dinikmati dengan cara lain termasuk dikunyah bersama daun sirih (nginang). Meski tidak berasap, nginang ternyata memiliki risiko kesehatan yang sama dengan merokok.
Tradisi mengunyah tembakau dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia maupun dunia. Salah satunya di Jawa Tengah dan sekitarnya, yang populer dengan istilah nginang atau nyusur.
Saat nginang, tembakau tidak digunakan sendirian melainkan ada campurannya. Di antaranya adalah endapan kapur (Jawa: njet), buah pinang, daun gambir dan tidak lupa daun sirih.
Masyarakat meyakini, tradisi ini memberikan manfaat bagi kesehatan gigi dan mulut. Meski belum banyak penelitian tentang dugaan tersebut, kebanyakan penginang memang memiliki mulut yang sehat serta gigi yang kuat meski berwarna agak kekuningan.
Anggapan ini mungkin ada benarnya, sebab beberapa campurannya yakni gambir serta daun sirih dikenal sebagai antiseptik. Senyawa fitokimia yang terkandung di dalamnya dapat mencegah pertumbuhan kuman-kuman penyebab sakit gigi dan bau mulut.
Selain itu nginang juga menggunakan endapan kapur sebagai campuran. Endapan yang telah membentuk pasta ini mengandung kalsium, yang diyakini punya manfaat bagi kesehatan gigi dan tulang.
Sampai di sini, manfaat nginang belum terbantahkan. Namun masih ada satu komponen lagi yang pastinya kontroversial, yakni tembakau. Jika tembakau dikatakan berbahaya ketika dalam bentuk rokok, apakah hal yang sama berlaku juga dalam nginang?
Seperti dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov, Senin (31/5/2010) sebuah penelitian pernah dilakukan oleh National Board of Health and Welfare (1997) untuk melihat hal itu. Ternyata pada smokeless tobacco (produk tembakau non-rokok) termasuk nginang, dijumpai risiko kesehatan yang sama dengan merokok meski sedikit lebih kecil.
Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada smokeless tobacco meningkat 2 kali lipat dibandingkan ketika tidak mengonsumsi tembakau. Sedangkan pada rokok, risiko terebut menginkat 3 kali lipat.
Selain itu, smokeless tobacco dapat meningkatkan tekanan darah sehingga memperbesar risiko hipertensi. Hal yang sama juga terjadi pada rokok.
Karena dampak negatifnya lebih kecil, dalam hal ini nginang bisa dikatakan lebih aman dibandingkan rokok. Apalagi dampak tersebut hanya dialami oleh yang bersangkutan, tidak seperti rokok yang mengenal istilah perokok pasif.
Jika dari sisi kesehatan dampak negatif nginang sudah ditemukan, dampak negatif dari sisi lingkungan sebenarnya juga ada.
Salah satu komponen dalam nginang adalah pinang, yang mengandung alkaloid bernama arecoline. Senyawa ini akan memberi warna yang khas pada air liur saat nginang, yakni merah terang.
Kebiasaan buruk di desa-desa adalah meludah sembarangan. Dengan warna air liur yang semacam itu, kebiasaan itu tentu saja akan meninggalkan noda berupa bercak merah di mana-mana.
Sebenarnya masyarakat di Indonesia seperti di Jawa mempunyai wadah khusus untuk meludah, berupa kaleng kecil yang disebut tempolong. Masalah lingkungan akan teratasi jika saja semua orang yang nginang punya wadah semacam ini.
1 komentar

MP3 , Earphone dan Kerusakan telinga

Telinga Diskusi mengenai pertanyaan apakah gelombang electromagnet dapat mempengaruhi otak sudah merupakan debat berkepanjangan, umumnya sering ditanyakan seperti  apakah radiasi gelombang elektromagnetik pada penggunaan telepon seluler meningkatkan risiko terjadinya tumor otak ? bagaimana pengaruh terhadap pendengaran?.

Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut ,
( mungkin saja karena paparan tidak cukup , misalnya 30- 40 tahun ? namun apakah ada penelitian selama itu ? ).

Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.
Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah : dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi.  Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.

Namun saran ini kurang populer, mengingat headphone besar, terlalu oldiest, sulit dibawa2 ( hal ini yang menjadi alasan kekurangan headphone, sehingga earphone kecil menjadi laris!)
Pilihan lain adalah menggunakan earphone yang kedap suara, artinya suara dari luar tidak terdengar, sehingga tidak menstimulasi pemakai untuk mengeraskan volume suara earphone saat di keramaian seperti stasiun dan  mall dan si pemakai lebih enjoying musik, namun yang menjadi permasalahan adalah harganya yang cukup mahal.
Jadi cara yang terbaik untuk mencegah kerusakan pendengaran adalah  pengontrolan diri untuk tidak mendengarkan terlalu keras dan terlalu lama. Beberapa ahli menganjurkan aturan 60% dan 60 menit, kurangi volume menjadi 60% dari yang biasanya anda dengar dan batasi hanya 60 menit perhari. Mungkin ini akan mengurangi kenyamanan , namun dapat mengurangi kerusakan sistem pendengaran di kemudian hari.
0 komentar

Pingsan berulang, apa penyebabnya....???????

Santi (nama ilustrasi ) , diceritakan oleh orang tuanya sering mengalami pingsan. Dalam sebulan ini saja ada kejadian 3 kali pingsan. Lama pingsan kurang lebih 5 menit, dan setelah pingsan pasien sadar. Bersyukur saat kejadian pingsan, ada selalu teman di sampingnya, sehingga tidak mengalami benturan kepala. Sebelum pingsan dikatakan mata rasanya gelap dan keluar keringat dingin. Di luar kejadian pingsan tadi , kondisi Santi sehat dan tidak mengeluh apapun.

Pingsan merupakan permasalahan yang cukup sering terjadi. Dalam istilah  medis pingsan termasuk dalam periodic unconciousness artinya kesadaran menurun yang periodik. Seseorang tidak sadar secara berulang dapat disebabkan oleh beberapa hal: seperti kurangnya perfusi ke otak, misalnya karena tekanan darah rendah, atau berdiri terlalu lama di tempat panas ( misalnya: upacara bendera) , atau karena kelainan jantung, seperti detak jantung yang tidak beraturan.

Pingsan mendadak dapat juga disebabkan oleh gangguan listrik di otak. Adanya listrik ' konslet' dapat menyebabkan juga pasien tidak sadar. Semakin jelas penyebab masalah gangguan listrik di otak bila sebelum pingsan biasanya pasien ' sudah merasa' mau pingsan atau ada suatu perasaan yang'beda'. Karena ganggua listrik dapat ditandai dengan adanya suatu gerakan-gerakan / kejang ( namun bisa juga tidak).

Suatu keadaan hipoglikemia sesaat atau misalnya lupa sarapan dan kemudian ada kegiatan berlebih, sehingga otak kekurangan gula, dapat pula menyebabkan suatu kesadaran yang menurun.

Penyebab lain yang juga sering dan tidak boleh diremehkan adalah : masalah psikis, bila pingsan terjadi setelah suatu keadaan emosional, hati-hati masalah psikis sebabnya. Misalnya saja , ada pasien yang pingsan setelah ribut dengan pacarnya atau pingsan setelah dimarahi oleh gurunya. Seringkali pingsan karena psikis terjadi pada wanita usia muda.

Jadi saat menghadapi kasus seperti ilustrasi di atas, harus diyakinkan dahulu apa penyebab pingsannya apakah masalah fisik atau justru psikis. Sudah barang tentu pendekatannya sangat berbeda.


Dr. Yuda Turana, SpS / RS Pantai Indah Kapuk
0 komentar

Jangan Sepelakan Diare pada Anak

SEPULANG dari sekolah, Rafa (7) sudah lebih dari tiga kali bolak-balik ke kamar mandi. Siswa kelas 1 SD tersebut tampak lemas dan pucat. Vanda sang Mama mulai panik melihat kondisi Rafa.

“Rafa kamu tadi makan apa, sayang? Pasti jajan sembarangan di sekolah ya? Wah jangan-jangan kamu kena diare!” cerocos Vanda.

Si kecil pernah mengalami hal yang sama? Ya, diare adalah buang air besar yang frekuensinya bisa lebih dari tiga kali dalam 24 jam. Pun feses yang keluar berupa cairan encer, kadang disertai lendir bahkan darah. Biasanya berlangsung 3-5 hari atau mungkin lebih. Kasus diare ini memang kerap menyerang anak-anak karena daya tahan tubuhnya masih rendah.

“Di Indonesia diare adalah salah satu dari 10 penyakit yang paling sering terjadi pada anak-anak,” buka dr Yulia Hernawati SpA  dari Rumah Sakit Islam, Jakarta kepada Mom & Kiddie.

Lebih lanjut Yulia menegaskan bahwa diare pada anak dan bayi berbeda. “Pada bayi baru lahir yang hanya minum ASI, buang air besarnya bisa lima sampai tujuh kali dalam sehari dan hal tersebut normal. Sementara pada anak jika fesesnya encer dan konsistensinya lebih dari tiga kali dalam 24 jam bisa dikatakan diare,” jelas Yulia.

Infeksi Sampai Kurang Gizi

Ditemui di tempat terpisah, dr Pulung M Silalahi SpA dari RS Tebet Jakarta menjelaskan, diare timbul karena terjadi perubahan pada mukosa usus karena suatu penyebab yang mengakibatkan kerusakan mukosa usus sehingga terjadi gangguan penyerapan (absorpsi), atau pengeluaran cairan yang berlebih.

Ditinjau dari sudut patofisiologinya penyebab diare dibagi menjadi dua. Pertama diare sekresi, bisa disebabkan infeksi virus, kuman patogen dan apatogen, gerakan usus yang berlebihan  akibat keracunan makanan, gangguan syaraf usus dan psikis. Kedua diare osmotik, disebabkan gangguan penyerapan pada usus, anak dengan kurang gizi dan bayi dengan berat lahir rendah.

Dilanjutkan oleh Pulung, di antara penyebab diare tersebut, yang paling sering adalah karena infeksi dan keracunan makanan. Penyebab infeksi bisa karena bakteri, virus, protozoa, dan parasit. Dan penyebab diare karena infeksi terbesar adalah karena virus, yaitu rotavirus.
Diare yang disebabkan oleh kuman biasanya disebarkan melalui rute fekal-oral, yaitu makanan yang dikonsumsi kontak dengan tinja. Perjalanan kuman ini dapat langsung melalui tangan, makanan, minuman, tanah atau perantara binatang seperti lalat, kecoa, dan tikus.
Sementara keracunan biasanya disebabkan oleh bahan-bahan kimia dan racun yang dikandung oleh makanan tertentu. Diare yang disebabkan defisiensi imun adalah karena kurangnya imun mukosa usus, sehingga kemampuan untuk menangkal virus maupun bakteri tidak sempurna. Keadaan seperti ini bisa terjadi pada anak dengan gizi buruk maupun penderita AIDS.

Hal di atas diamini oleh Yulia. Bahkan menurutnya pada kasus-kasus tertentu seperti alergi seafood, jika tidak tahan, reaksinya bukan cuma gatal-gatal tapi juga bisa menyebabkan diare.

Komplikasi Diare

Masih menurut Pulung, kebanyakan penderita diare sembuh tanpa mengalami kesulitan. Tapi sebagian kecil dapat mengalami komplikasi, seperti:

Demam
Sering terjadi pada diare akibat rotavirus dan disentri shigella. Umumnya demam timbul bila bakteri penyebab menginvasi epitel usus. Demam dapat disertai dehidrasi dan akan hilang jika hidrasi cukup. Penderita dengan demam dan diare mungkin juga menderita penyakit lain seperti radang telinga tengah, infeksi saluran nafas.

Asidosis metabolik
Ditandai dengan bertambahnya asam atau hilangnya basa dari cairan ekstraselular. Gejalanya kesadaran terganggu/anak tampak gelisah, pernafasan cepat dan dalam. Untuk memastikan derajat asidosi, dapat dilakukan pemeriksaan analisis gas darah. Pada pemeriksaan ini akan tergambar antara lain kadar keasaman, oksigen,dan bicarbonat darah.

Hipokalemia (kadar kalium rendah)
Penggantian kalium yang tidak cukup selama diare yang berulang dapat menyebabkan kekurangan kalium. Gejala yang timbul seperti kelemahan otot, ileus, gangguan ginjal dan aritmia jantung.

Ileus paralitik
Berkurang/berhentinya gerakan usus akibat hipokalemia. Gejalanya kembung, muntah.

Kejang
Dapat terjadi karena hipoglikemia, hipernatremia maupun hiponatremia.

Tingkat Keparahan Diare

“Tingkat keparahan diare dapat ditentukan berdasarkan derajat dehidrasi yaitu diare tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, sedang, dan berat,” terang Pulung.

Penilaian derajat ini dapat ditentukan berdasarkan beberapa parameter, seperti perbandingan berat badan sebelum dan sesudah diare. Dari jumlah berat badan yang turun dapat ditentukan tingkat derajat dehidrasi. Jika berat badan turun < 5 persen berarti telah terjadi dehidrasi ringan, sedangkan 10 persen berarti derajat sedang, dan >10 persen adalah dehidrasi berat. Jadi orangtua penting untuk mengetahui berat badan anaknya sebelum terjadi diare.

Selain itu, penentuan derajat dehidrasi dapat dinilai berdasarkan tanda –tanda vital seperti kesadaran, laju napas, laju nadi, dan suhu. Dapat juga dilihat rasa haus anak, apakah anak tampak haus atau sangat kehausan.

Kemudian berdasarkan pemeriksaan fisis yaitu kecekungan ubun-ubun (jika ubun-ubun belum menutup) dan mata, selaput lendir mulut dan bibir basah atau kering. Pun dari penilaian turgor (kekenyalan) kulit, dan menghitung jumlah urin yang keluar. Derajat keparahan ini akan berpengaruh terhadap pengobatan dan komplikasi yang mungkin terjadi.

Pengobatan Diare

Prinsip dasar pengobatan diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi atau jika sudah terjadi maka harus segera diatasi. Secara farmakologi obat yang dianggap memiliki efek antidiare dapat dikelompokkan dalam dua kelas yaitu; secara langsung meningkatkan viskositas isi usus dan menunda pasasi isi usus, sehingga memberi waktu untuk absorbsi cairan yang berada di dalam usus.

Menurut Pulung secara garis besar pengobatan diare terdiri dari:

1. Pengobatan kausal. Pengobatan ini tepat diberikan setelah diketahui penyebab diare yang pasti. Contoh, jika ditemukan bakteri patogen pada pemeriksaan tinja, maka pemberian antibiotik dapat diberikan.

2. Pengobatan simtomatis. Pengobatan ini berdasarkan gejala yang timbul. Jika timbul demam, maka diberikan obat demam, jika mual berikan anti mual.

3. Pengobatan cairan. Tujuan utama pengobatan cairan adalah untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi agar tidak terjadi komplikasi yang dapat menimbulkan kematian. Jadi prinsipnya adalah terapi cairan, baik melalui mulut (enteral) maupun pembuluh darah (parenteral). Jika kesadaran baik, ada kemauan untuk minum serta tidak ada muntah hebat, maka pemberian cairan dapat diberikan melalui mulut, seperti pemberian cairan oralit. Jika akses melalui mulut tidak memungkinkan karena muntah terus menerus, atau kesadaran tidak baik, maka diberikan cairan melalui parenteral/infus seperti pemberian cairan elektrolit ringer laktat, ringer asetat serta larutan normal salin. Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan derajat dehidrasi menurut pemeriksaan dokter.

4. Pengobatan dietetik/nutrisi. Pengobatan ini sangat penting untuk kelangsungan kecukupan gizi pada penderita diare. Semua kebutuhan unsur gizi seperti protein, karbohidrat, dan lemak harus terpenuhi. Diare karena malabsobsi salah satu unsur gizi, maka dipilih jenis makanan yang mudah diserap oleh usus. Untuk itu tentu diperlukan konsultasi dengan ahli gizi klinik, agar dapat ditentukan jenis makanan yang layak dikonsumsi.

Tip mencegah diare
- Budayakan selalu cuci tangan sebelum dan setelah makan.
- Makanlah makanan yang higienis.
- Jauhkan makanan dari serangga seperti lalat.
- Cuci bersih peralatan makan bahkan jika perlu dibilas lagi dengan air matang panas.
- Penggunaan air bersih.
0 komentar

Tip's Terapi Warna

Dalam kehidupan sehari-hari  , tanpa sadar warna dapat mempengaruhi tubuh kita. Dapat dibayangkan bila anda tinggal di suatu ruangan yang berwarna hitam kelam atau coklat tua , pastilah tubuh dan pikiran anda enggan untuk berlama-lama tinggal di tempat tersebut.  Contoh sederhana tersebut menjadi salah satu dasar dari terapi warna ini. Jika kombinasi warna tertentu dapat menyebabkan pikiran kita stress dan depresi maka pastilah ada kombinasi warna lain yang menyebabkan pikiran kita tenang dan rileks.
Penggunaan terapi warna ini sudah mempunyai sejarah yang cukup lama.  Pada zaman mesir kuno sudah dibuat suatu bangunan penyembuhan dengan cahaya dan warna. Penggunaan warna pun digunakan secara luas di India dan China sampai saat ini sedangkan penggunaan terapi warna di AS dan Eropa mulai berkembang sejak pertengahan abad ke 19 , dimana Dr. Edwin Babbit mempublikasikan The Principles of light and colour. Dia merekomendasikan berbagai teknik penggunaan warna untuk penyembuhan.
Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai efek warna pada tubuh kita. Penelitian di Norwegia mencatat bahwa orang yang tinggal di ruangan berwarna biru mempunyai thermostat  ( ambang suhu tubuh )  3 derajat lebih tinggi dibanding dengan orang yang tinggal di ruangan berwarna merah.   Nick Humprey dari universitas Cambridge menemukan bahwa paparan warna merah dapat mengakibatkan perubahan emosional, detak jantung, tahanan kulit, dan aktivitas listrik otak. Penelitian lain menunjukkan  warna merah dapat pula menurunkan ambang rangsang nyeri, artinya pasien akan lebih sensitif terhadap nyeri.
Perlu diingat bahwa terapi warna ini dapat memberikan efek perubahan fisiologis lebih dari sekedar efek psikologis stimulus penglihatan. Sebagai contoh : warna merah dapat mengakibatkan terangsangnya sistem saraf otonom  sedangkan warna biru mempunyai efek menenangkan. Anda mungkin juga masih ingat bahwa warna ultraviolet sering digunakan untuk bayi yang lahir  ikterik atau berwarna kuning.
Praktisi terapi warna percaya bahwa karena semua bentuk materi merupakan bentuk dari energi, maka aplikasi energi ke dalam tubuh akan mempengaruhi keadaan sehat maupun sakit. Pada orang yang sakit , tubuhnya kekurangan satu atau beberapa warna tertentu.
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi dan cahaya ini dapat dipecah menjadi beberapa warna dan inti dari terapi warna ini adalah mengaplikasikan satu atau lebih warna untuk menjaga keseimbangan energi dalam tubuh. 
Ada berbagai cara untuk mengetahui kebutuhan warna bagi tubuh anda. Bila Anda berkunjung ke praktisi terapi warna maka ada beberapa praktisi yang mengatakan dapat melihat ‘aura’ ( lapisan warna yang mengelilingi tubuh ) dan mengatakan langsung  warna   yang dibutuhkan oleh tubuh .  Teknik fotografi pun telah digunakan untuk melihat aura. Teknik ini didasarkan pada fotografi Kirlian yaitu suatu teknik fotografi dengan frekuensi tinggi yang ditemukan di Rusia tahun 1940.
Pada bahasan ini saya tidak akan mendiskusikan kedua hal tersebut di atas, saya lebih menitikberatkan pada segi praktis yang dapat Anda terapkan sendiri .  Banyak praktisi terapi warna percaya bahwa setiap orang mempunyai kemampuan naluri untuk menentukan sendiri warna apa yang mereka butuhkan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Sebagai contoh : ada salah satu teknik terapi warna yang disebut dengan Aurasoma . Teknik ini menggunakan botol-botol kecil yang berisi lapisan warna dari minyak esensial  dan ekstrak tumbuhan.  Kebanyakan botol kecil ini terdiri dari dua warna dan ada 90 kombinasi. Tekniknya : Anda mengambil 4 botol yang berisi kombinasi warna yang anda sukai. Kemudian anda dapat menggunakan minyak esensial dalam botol tersebut untuk dipakai pada kulit . Tidak ada batasan waktu berapa lama Anda menggunakan terapi warna ini. Anda dapat melakukannya selama teknik ini baik menurut Anda.
Banyak praktisi mendasarkan terapi warna  pada energi tubuh yang terfokus pada tujuh titik mayor yang disebut dengan ‘ cakra’. Setiap cakra ini berkorelasi dengan sistem organ  dan warna tertentu. Hubungan antara cakra, organ dan warna tersebut adalah :
  1. Warna merah : berhubungan dengan cakra dasar yang mempengaruhi vitalitas, kekuatan , seksualitas, dan kesadaran. Warna merah digunakan untuk mengatasi anemia, kekurangan energi, impotensi, tekanan darah rendah, penyakit kulit, infeksi saluran kencing.
  2. Oranye : berhubungan dengan cakra limpa yang mengatur sirkulasi dan metabolisme. Warna oranye berhubungan dengan kegembiraan dan keceriaan. Warna ini digunakan untuk mengatasi depresi dan kelainan ginjal dan paru, seperti asma, bronchitis, obstipasi.  Warna pelengkapnya adalah biru.
  3. Kuning : berhubungan dengan cakra solar plexus yang mempengaruhi intelektual dan pengambilan keputusan. Warna kuning dapat menstimulasi konsentrasi. Warna ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit artritis dan dapat mengurangi keluhan penyakit yang berhubungan dengan stress, kejang otot,hipoglikemia, hipertiroid, batu empedu. Warna pelengkapnya adalah ungu.
  4. Hijau : berhubungan dengan cakra jantung. Hijau merupakan warna yang alami dan menunjukan kemurnian dan harmoni.  Warna ini dapat dikatakan penyembuh yang luar biasa . Hijau digunakan untuk menyeimbangkan dan menstabilisasi energi tubuh.
  5. Biru : berhubungan dengan cakra tenggorokan . Warna biru merupakan warna yang menenangkan dan sangat baik digunakan untuk mengatasi insomnia, gastritis, artritis, nyeri pinggang bawah, sakit tenggorokan, asma dan migren. Warna pelengkapnya adalah oranye.
  6. Ungu : merupakan warna dari cakra mahkota dan berhubungan dengan energi dari fungsi tertinggi pikiran.  Warna ini sering digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi rasa ketidakberdayaan. Sering digunakan untuk mengobati kelainan mental dan saraf, juga dapat menekan nafsu makan, dan dapat digunakan untuk migren.
  7. Hitam : warna ini seringkali digunakan untuk menekan nafsu makan. Bagi mereka yang berencana untuk menurunkan berat badan dapat mencoba dengan menggunakan kain alas meja berwarna hitam.
Bila anda tidak berencana untuk pergi ke praktisi terapi warna , gunakan naluri  untuk memilih warna yang menurut Anda dapat membuat tubuh lebih rileks  dan tenang. Janganlah ragu untuk menggunakan warna tersebut. Anda dapat pula menggunakan   warna-warna dengan fungsi tertentu yang telah  disebutkan di atas.  Beberapa teknik terapi warna yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah adalah :
  1. Penyembuhan pelangi : teknik ini sangat sederhana dan murah . Prinsipnya : air ketika terkena sinar matahari di dalam wadah yang berwarna ( misalnya botol yang berwarna ) , maka akan menerima energi vibrasi dari warna tersebut. Anda dapat membeli wadah atau botol  dalam beragam warna atau secara mudah Anda dapat menggunakan botol yang bening dan melapisinya dengan plastik kaca warna tertentu.  Minumlah air ini dengan interval yang teratur sepanjang hari.
  2. Pernafasan warna : teknik ini merupakan salah satu bentuk teknik visualisasi ( lihat bab metode relaksasi ) . Anda dapat membayangkan menghirup dan menghembuskan warna tertentu. Teknik ini dapat Anda lakukan sebelum tidur atau saat Anda bangun pagi hari.
-         Carilah tempat yang nyaman untuk duduk atau berbaring.
-         Bernafaslah  dalam , teratur dan perlahan.
-         Bayangkan diri anda dikelilingi oleh warna tertentu yang anda inginkan.
-         Saat Anda bernafas, bayangkan tubuh anda menghirup warna ini dan bayangkan   warna
    tersebut menyebar di seluruh tubuh anda.
-         Saat Anda menghembuskan nafas bayangkan Anda menghembuskan warna pasangannya (
   seperti saat Anda menghirup nafas berwarna biru maka hembuskan warna oranye. Warna
   kuning dengan ungu muda, hijau dengan ungu tua ).
Selain kedua teknik tersebut di atas bila memungkinkan Anda dapat pula menata kembali ruangan anda dengan warna yang sesuai. Misalnya saja Anda dapat memulainya dengan mengganti warna sprei maupun sarung bantal  dengan warna biru bila saat ini Anda menderita stress dan ketegangan.
0 komentar

METODE STRAIN-COUNTER STRAIN UNTUK NYERI OTOT

Pada kasus nyeri otot yang baru saja terjadi , metode ini sangatlah membantu. Metode ini seringkali juga memberikan hasil pengurangan nyeri yang cukup menakjubkan. Berikut ini  penjelasannya :

1. Carilah posisi mana  yang membuat anda merasa nyeri. Sebagai contoh : mungkin  anda merasa nyeri jika menggerakkan leher  ke kanan kemudian melihat ke atas dan saat anda menengok ke kiri  dan melihat ke bawah nyeri tidak ada samasekali.
2. Menggunakan contoh ini anda harus mencari dengan jari secara perlahan , carilah titik  di otot pada sisi sebelahnya yang menimbulkan rasa nyeri  bila kepala digerakkan . Pada contoh ini carilah titik tersebut di di sisi leher sebelah kiri depan.
3. Saat anda menemukan titik ini ( terasa lebih lunak ) ; tetaplah tekan dengan ringan dan titik ini nantinya akan menjadi petunjuk  untuk langkah berikutnya.
4. Sekarang secara perlahan gerakan kepala dan leher anda sampai titik yang lembut , yang anda tekan tadi menghilang.  Setiap gerakan dimana nyeri anda bertambah adalah arah yang salah.
5.  Anda pasti akan menemukan satu posisi maksimum dimana kepala , leher dan titik yang anda tekan tadi akan bebas nyeri.
Anda harus menemukan posisi itu sendiri .  Ada beberapa petunjuk secara umum untuk menemukan posisi tersebut : misalnya jika titik nyeri tadi terletak di depan tubuh maka anda dapat dapat menekan titik tersebut sambil membengkokan badan ke depan atau ke samping   sambil mencari posisi yang tepat sampai titik tersebut hilang.  Ingatlah bahwa tujuan akhir anda adalah menghilangkan titik yang lembut / nyeri tadi ( titik yang anda tekan ) , tapi apapun gerakan yang anda lakukan dalam mencari posisi tersebut sebaiknya tidak meningkatkan nyeri.
Kembali pada contoh di atas , menemukan titik yang menyebabkan anda merasa nyeri saat anda menengok ke kanan dan ke atas, anda akan mencarinya pada otot leher sebelah kiri depan atau pundak sebelah atas . Setelah menemukan titik ini maka anda menekannya dan anda mengerakkan kepala dan leher ke depan, belakang, menengok ke kiri, atau menoleh ke salah satu posisi, mengangkat bahu, sampai akhirnya anda menemukan satu posisi dimana titik ‘nyeri’ tersebut menjadi ‘tidak nyeri’. Untuk melakukan hal ini maka sebaiknya anda dalam posisi tidur sehingga dapat menunjang daerah sekitar leher dan kepala.
Saat anda menemukan posisi tersebut, biarkan penekanan sekurangnya 1 menit kemudian perlahan kembalikan kepala/ leher ke posisi yang netral.  Semua otot yang terasa nyeri tadi akan terasa lebih ringan dan kurang begitu nyeri dan titik nyeri tadi menjadi tidak terlalu nyeri.
Anda dapat melakukan hal yang sama saat ada ketegangan  di otot yang lain. Pada otot dengan nyeri yang kronik , teknik ini dapat membantu namun kadangkala bersifat sesaat, berbeda dengan nyeri akut , penyembuhannya dapat menetap atau permanen.

dr. Zhee cinta (bekashe)
0 komentar

"PENGOBATAN NYERI LEHER AKUT DAN KRONIK"

Konsep pengobatan nyeri leher akut dan kronik pada dasarnya adalah sama, yaitu mencegah agar tidak berlanjut dan tidak menyebabkan kecacatan. Pada saat anda menderita nyeri leher akut dapat dicoba dulu teknik strain-counterstrain bila tidak ada perbaikan konsultasikan dengan dokter anda . Pastikan tidak ada sesuatu yang dapat membahayakan anda seperti fraktur dan dislokasi. Dokter anda biasanya akan memasang kolar di leher anda untuk membatasi gerak. Pemakaian kolar ini harus sesuai untuk tiap-tiap pasien. Penggunaan kolar ini biasanya 10 – 14 hari. Bila dipakai melebihi 2 minggu dapat terjadi pengecilan dari otot-otot leher .  Pada fase akut ini jangan dilakukan latihan fleksi dan ekstensi. Dapat pula digunakan bantal es di belakang leher selama 15 – 20 menit. Ini mempunyai khasiat sebagai analgetika dan relaksan. Dapat pula dilakukan masase untuk mengurangi cairan yang berkumpul di sekitar cedera.
LATIHAN LEHER
Ada beberapa latihan yang digunakan untuk memperkuat otot-otot leher seperti : latihan gerak sendi dan latihan isometrik.
Latihan gerak sendi
1. Putar  kepala ke samping kanan sampai terasa nyeri, berhenti dan kembali ke tengah. Ulangi lagi ke arah lain.
2. Tundukkan kepala ke bawah mendekati dada , berhenti, kemudian kembali tegak.
3. Miringkan kepala ke kanan, berhenti, kemudian kembali ke tengah. Ulangi ke arah lain.
4. Mirirngkan kepala ke belakang sehingga terlihat langit, berhenti, kembalikan lagi ke posisi tegak.
LATIHAN ISOMETRIK
1. Tekan kepala ke depan pada telapak tangan dan tahan selama tiga hitungan.
2. Tekan kepala ke samping dengan telapak tangan. Usahakan mendekatkan telinga ke bahu dan tahan selama tiga hitungan.
3. Tekan kepala  dari belakang dengan kedua tangan. Usahakan mendorong kepala ke belakang dan tahan selama tiga detik.
4. Tekan kepala di samping dahi. Usahakan memutar dagu mendekati bahu dan tahan selama tiga hitungan.
Metode Mc Kenzie pada nyeri leher
Latihan ini diberikan pada nyeri tengkuk lokal tanpa disertai gangguan saraf maupun tulang setelah dipastikan oleh dokter anda.
1. Penderita duduk di atas kursi. Lakukan retraksi kepala, yaitu menarik kepala ke belakang . Jadi dalam posisi duduk , pandangan mata lurus ke depan , tarik kepala ke belakang  ( kepala tetap tegak ). Lakukan latihan ini sampai 10 kali tiap latihan. Setiap retraksi ditahan 5 hitungan.
2. Penderita duduk di atas kursi. Latihan kedua ini mengikuti latihan pertama dan kepala dalam posisi retraksi kemudian dagu diangkat, mata melihat langit-langit. Sewaktu kepala dalam posisi tersebut, putarlah ke kanan dan ke kiri kemudian kembali pada posisi awal. Ulangi latihan  ini 10 kali setiap kali latihan.
3. Retraksi kepala , namun dalam posisi berbaring tanpa bantal. Latihan ini prinsipnya sama dengan latihan pertama, tetapi dalam posisi berbaring. Mula-mula tekankan kepala ke alas kuat-kuat  pada waktu itu tariklah dagu ke tubuh, pandangan tetap ke atas dan tahan sampai hitungan ke lima kemudian lemaskan. Latihan ini di ulang sampai 10 kali setiap pengobatan. Latihan ini bisa digunakan untuk nyeri tengkk yang hebat bila latihan dalam posisi duduk kurang tahan dilakukan.
4. Dalam posisi berbaring, kepala di luar tempat tidur dan disangga oleh tangan kanan.
Tangan kanan yang menyangga kepala pelan-pelan dilepaskan hingga kepala ekstensi ke bawah. Secara aktif kepala di ekstensikan lagi hingga maksimal. Waktu posisi ekstensi penuh ini kepala dirotasikan ke kanan dan ke kiri. Tangan kanan kembali menyangga lagi ke bawah kepala dan geserkan badan hingga kepala tersangga penuh kembali di atas tempat tidur. Latihan ini dilakukan sekali saja setiap latihan.
5. Lakukan seperti latihan nomor satu kemudian tekuklah kepala ke kanan kemudian  ke kiri. Lakukan gerakan sebanyak 10 kali.
6. Lakukan seperti latihan nomor satu kemudian putarlah kepala ke arah kanan kemudian ke kiri. Lakukan gerakan sebanyak 10 kali. Dapat dibantu tahanan oleh tangan pada saat kepala di putar.
7. Dalam posisi duduk di kursi . pandangan lrus ke depan dan rileks. Jatuhkan kepala ke depan hingga hampir menyentuh dada secara lemas. Kemudian taruh kedua tangan di bagian belakang kepala ( jari-jari saling menjepit ). Jatuhkan siku dengan rileks ke bawah sehingga beban kedua tangan menambah beban leher. Tahan selama 5 hitungan dan kembali pada posisi awal. Latihan bisa diulangi 2 sampai 3 kali.
Jika terasa nyeri leher akut dapat dicoba latihan 1 dan 2   atau 3 dan 4.  Dan bila nyerinya sudah berkurang dapat dilakukan  latihan 6 dan 7 kemudian latihan 1 dan 2. Jika timbul nyeri di salah satu sisi  leher , lakukan latihan 5 kemudian diikuti latihan 1 dan 2.

dr. Ikwans Setia
0 komentar
 
 

© Bluberry Template Copyright by Healthy and natural life is respect

Template by ika kartika